5 Kebiasaan Sehat yang Bisa Merusak Ginjal
Menjaga kesehatan sering kali di mulai dari kebiasaan sehari-hari. Namun tanpa di sadari, beberapa kebiasaan yang di anggap sehat justru dapat memberikan efek sebaliknya, terutama bagi kesehatan ginjal. Organ penting ini bekerja tanpa henti untuk menyaring racun, menjaga keseimbangan cairan, serta mengatur tekanan darah. Menurut berbagai dokter dan ahli nefrologi, ada sejumlah kebiasaan yang tampak baik namun berpotensi merusak fungsi ginjal dalam jangka panjang. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Minum Air Berlebihan tanpa Batasan
Air memang penting untuk tubuh, tetapi minum terlalu banyak justru bisa memberikan tekanan berlebih pada ginjal. Banyak orang percaya bahwa semakin banyak minum air, semakin sehat tubuhnya. Padahal, ginjal hanya mampu memproses cairan dalam jumlah tertentu setiap jam.
Ketika seseorang minum berlebihan, ginjal harus bekerja lebih keras untuk menjaga keseimbangan elektrolit. Kondisi ini dapat menyebabkan hiponatremia, yaitu kadar natrium yang terlalu rendah dalam darah. Dokter biasanya merekomendasikan minum sesuai kebutuhan tubuh, bukan berlebihan, dan memperhatikan warna urine sebagai indikator hidrasi.
2. Mengonsumsi Suplemen Protein secara Berlebihan
Suplemen protein sering di pilih mereka yang ingin membentuk otot atau menjalankan pola makan tinggi protein. Namun konsumsi protein berlebih—baik dari suplemen maupun makanan—dapat membebani ginjal, terutama jika di lakukan terus-menerus.
Ginjal bertugas menyaring produk sisa metabolisme protein. Saat asupan protein terlalu tinggi, beban filtrasi meningkat sehingga ginjal bekerja lebih keras. Dalam jangka panjang, hal ini bisa mempercepat kerusakan ginjal, terutama pada orang yang memiliki riwayat hipertensi atau penyakit ginjal ringan tanpa gejala.
Baca Juga: Anak Disabilitas Butuh Pendampingan Tepat, Ini Panduan Dokter
3. Terlalu Sering Mengonsumsi Obat Pereda Nyeri
Banyak orang merasa tidak masalah mengonsumsi obat anti-nyeri seperti ibuprofen atau obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) untuk mengatasi keluhan harian. Namun penggunaan jangka panjang atau terlalu sering bisa mengurangi aliran darah ke ginjal dan menyebabkan kerusakan kronis.
Dokter menyarankan agar obat pereda nyeri di konsumsi sesuai dosis yang di anjurkan dan hanya ketika benar-benar di perlukan. Jika keluhan nyeri berlangsung lama, sebaiknya berkonsultasi untuk menemukan penanganan yang lebih aman.
4. Mengurangi Garam Secara Ekstrem
Mengurangi konsumsi garam memang baik untuk tekanan darah, namun jika di lakukan secara ekstrem juga dapat berdampak buruk. Tubuh tetap membutuhkan sodium untuk menjaga keseimbangan cairan, fungsi saraf, dan kontraksi otot.
Ketika seseorang terlalu membatasi garam, ginjal harus menyesuaikan kembali keseimbangan elektrolit. Kondisi ini dapat memicu rasa lemas, tekanan darah rendah, hingga gangguan fungsi ginjal. Kuncinya adalah moderasi: tidak berlebihan, namun juga tidak kekurangan.
5. Mengganti Makan dengan Jus Buah Setiap Hari
Jus buah sering di anggap sehat, tetapi konsumsi berlebihan justru bisa meningkatkan kadar gula dalam darah dan membebani ginjal. Banyak jus buah, terutama yang di beli jadi, mengandung tambahan gula dan minim serat.
Konsumsi gula berlebih meningkatkan risiko diabetes, yang merupakan salah satu penyebab utama kerusakan ginjal. Dokter menyarankan agar buah dikonsumsi utuh, bukan dalam bentuk jus, agar serat tetap terjaga dan tidak meningkatkan gula darah secara drastis.
Kesimpulan
Tidak semua yang dianggap sehat benar-benar baik untuk tubuh jika di lakukan berlebihan atau tanpa pemahaman yang tepat. Ginjal adalah organ penting yang bekerja setiap saat, sehingga kebiasaan kecil sekalipun dapat berdampak besar dalam jangka panjang. Mulailah lebih bijak dalam mengatur pola hidup, konsumsi makanan, hingga penggunaan obat. Jika memiliki keluhan atau faktor risiko, konsultasikan dengan dokter untuk menjaga kesehatan ginjal tetap optimal.