Kanker Usus Melonjak di Usia Muda, Apa Pemicunya?

Kanker Usus Melonjak di Usia Muda, Apa Pemicunya?

Kanker Usus Melonjak di Usia Muda, Apa Pemicunya?

Kanker usus, yang sebelumnya lebih sering ditemukan pada kelompok usia 50 tahun ke atas, kini menunjukkan tren mengkhawatirkan. Data terbaru dari berbagai penelitian global menunjukkan peningkatan signifikan kasus kanker usus pada usia muda, bahkan mulai dari 20-an hingga 40-an. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan serius: apa yang menjadi pemicu kanker usus pada generasi muda?

Tren Kanker Usus pada Usia Muda

Menurut laporan American Cancer Society (ACS) pada 2023, sekitar 12% kasus kanker usus baru di temukan pada individu di bawah 50 tahun. Tren serupa juga terlihat di Indonesia, meski data nasional masih terbatas. Kenaikan ini tidak hanya menjadi perhatian medis, tetapi juga mengingatkan pentingnya deteksi dini dan gaya hidup sehat sejak muda.

Kanker usus pada usia muda sering kali lebih agresif. Studi menunjukkan tumor pada kelompok ini cenderung berkembang lebih cepat dan lebih sulit di diagnosis karena gejala awalnya sering di abaikan atau di anggap gangguan pencernaan biasa.

Baca Juga: Temuan Baru, Vaksin Ini Diyakini Bisa Cegah Risiko Kena Demensia

Faktor Risiko yang Meningkatkan Kecenderungan

Ada beberapa faktor yang berperan dalam meningkatnya kasus kanker usus di usia muda, antara lain:

  1. Gaya Hidup Tidak Sehat
    Pola makan tinggi lemak jenuh, rendah serat, dan konsumsi makanan olahan berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker usus. Kurangnya aktivitas fisik juga berperan mempercepat perkembangan tumor.

  2. Obesitas dan Metabolisme Terganggu
    Obesitas menjadi faktor risiko utama. Penumpukan lemak visceral memicu peradangan kronis yang dapat merusak sel usus dan memicu mutasi kanker.

  3. Faktor Genetik dan Riwayat Keluarga
    Individu dengan keluarga yang memiliki riwayat kanker usus, polip adenomatosa, atau sindrom genetik tertentu memiliki risiko lebih tinggi. Mutasi genetik, seperti APC dan MUTYH, dapat menjadi pemicu perkembangan kanker usus pada usia muda.

  4. Paparan Lingkungan dan Polusi
    Polusi udara, bahan kimia tertentu, dan paparan zat karsinogenik dalam makanan atau minuman dapat memengaruhi risiko kanker sejak dini.

  5. Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Alkohol
    Rokok dan alkohol meningkatkan mutasi DNA di sel usus, sehingga memicu pertumbuhan sel kanker lebih cepat.

Gejala yang Harus Diwaspadai

Kanker usus pada usia muda sering kali sulit terdeteksi karena gejalanya mirip masalah pencernaan umum. Beberapa tanda yang perlu di perhatikan antara lain:

  • Perubahan pola buang air besar, seperti diare atau konstipasi yang berlangsung lama

  • Nyeri perut atau kram yang sering muncul

  • Darah pada feses atau BAB berwarna gelap

  • Penurunan berat badan tanpa sebab jelas

  • Kelelahan kronis yang tidak kunjung hilang

Mendeteksi kanker usus sejak dini meningkatkan peluang kesembuhan. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin seperti kolonoskopi dianjurkan bagi mereka yang memiliki risiko tinggi atau mengalami gejala yang mencurigakan.

Pencegahan dan Gaya Hidup Sehat

Mencegah kanker usus tidak selalu sulit. Mengadopsi pola hidup sehat sejak dini menjadi kunci utama:

  • Konsumsi makanan tinggi serat, sayur, buah, dan biji-bijian

  • Batasi konsumsi daging merah dan makanan olahan

  • Rajin berolahraga minimal 150 menit per minggu

  • Hindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan

  • Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan sesuai anjuran dokter

Dengan memahami faktor risiko dan menerapkan gaya hidup sehat, kita dapat menurunkan risiko kanker usus bahkan di usia muda.

Kenaikan kasus kanker usus di usia muda merupakan alarm bagi masyarakat. Kesadaran terhadap gejala, pemeriksaan dini, dan gaya hidup sehat menjadi langkah krusial untuk menghadapinya. Memperhatikan tubuh sejak dini bisa menjadi investasi kesehatan jangka panjang yang berharga.